Selasa, 26 Agustus 2014

BNK Konawe Kaderisasi Anti Narkoba di SMA N 1 Abuki




Foto : Kepala Badan Narkotika Kabupaten Konawe, Drs.Firman Abadi Saranani,M.Si saat menyerahkan sertifikat secara simbolis kepada peserta kader anti narkoba di SMA N 1 Abuki (Atas) Foto : Bersama para pegawai BNK dan pihak SMA N 1 Abuki, Dinkes Konawe (Bawah) (Doc.Red)

Konawe, Sultra Ekspress

Badan Narkotika Kabupaten Konawe (BNK) dibawah kepemimpinan Drs.Firman Abadi Saranani,M.Si, Selasa (26/8) bersama tim yang terdiri dari BNK, Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe melakukan pembentukan Kader Anti Narkoba di SMA N 1 Abuki. Kegiatan ini di mulai pada pukul 10.00 wita dan selesai sekitar pukul 12.30 wita yang diikuti oleh sekitar 64 siswa dan puluhan guru serta pegawai dari BNK dan Dinas Kesehatan Konawe. Hadir dalam kegiatan itu, Yobi Sanjaya,SKM bidang Promosi Kesehatan Dinkes Konawe, Kepala SMA N 1 Abuki Drs.Tasrin S dan sejumlah guru di sekolah itu. Kegiatan ini seyogianya dihadiri empat element yakni BNK Konawe, Dinas Kesehatan, Departemen Agama dan Kepolisian namun sayangnya dua instansi tak sempat hadir pada kegiatan itu yakni dari Kepolisian dan Depag.

Kegiatan itu diawali dengan sambutan Kepala Sekolah SMA N 1 Abuki, Drs.Tasrin S dan dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari kepala BNK Konawe, penjelasan dan materi dari Yobi Sanjaya,SKM bidang Promkes Dinkes Konawe dan terakhir dialog serta tanya jawab antara siswa dan pemateri dari BNK dan Dinas Kesehatan Konawe.

Kepala Sekolah SMA N 1 Abuki Drs.Tasrin S saat memberikan sambutannya mengatakan,” Pihak kami dari SMA N 1 Abuki sangat berterima kasih atas terlaksananya kegiatan pengkaderan anti narkoba ini karena itu merupakan salah satu program dari pemerintah Konawe dan pusat yang meninginkan Indonesia bebas Narkoba di tahun 2014 ini, ucapnya. Lanjut dia, SMA N 1 Abuki yang berdiri sejak tahun 2003 lalu yang sebelumnya adalah sekolah swasta kini memiliki siswa sekitar kurang lebih dua ratus orang. Sekolah ini termasuk sekolah terfavorit di daerah Kecamatan Abuki, namun dibalik itu sekolah kami ini masih memiliki sejumlah kendala terutama dalam hal sarana dan prasarana, termasuk jumlah guru PNS yang masih sedikit (7) orang, sehingga mau tidak mau kami harus menggunakan tenaga pendidik Guru Tidak Tetap (GTT) untuk memberikan pembelajaran kepada siswa sekolah ini,”jelas Tasrin.

Menurutnya, Kehadiran pihak BNK Konawe sangat berarti dan bersejarah buat sekolah itu, iapun kembali mengulangi rasa terima kesihnya kepada pihak BNK Konawe beserta rombongannya karena dengan adanya pengkaderan ini maka anak siswa di sekolah itu dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana yang namanya Narkoba. “Kami sangat berterima kasih atas kedatangan pihak BNK Konawe di sekolah kami, mengingat selama ini sekolah kami memang mengharapkan kehadiran pihak BNK Konawe terlebih lagi kehadiaran dari pihak BNK Konawe hari ini adalah untuk melakukan pengkaderan anak siswa kami, tentunya dalam hal pengkaderan anti narkoba ini anak-anak didik kami dapat lebih mengetahui akan dampak buruk dari Narkoba itu sendiri, ungkapnya. Pengkaderan anak siswa di sekolah adalah suatu cara terbaik untuk memberikan pengetahuan kepada anak siswa tentang Narkoba dan zat adiktif lainnya yang sejenis Narkoba itu, terangnya. Selain pengkaderan kami juga merasa berterima kasih dengan kesediaan pihak BNK Konawe untuk memberikan sertifikat kepada siswa yang dianggap berprestasi dan layak dalam kegiatan pengkaderan ini,” pungkasnya.

Ditempat yang sama Kepala Badan Narkotika Kabupaten Konawe saat memberikan sambutannya mengatakan,” Program kami dari Badan Narkotika Kabupaten Konawe dalam bulan Agustus 2014 ini memang kami prioritaskan di lingkungan pelajar sekolah menengah atas, seperti yang lalu kami telah lakukan pengkaderan di SMK N 1 Unaaha dan pada hari ini kami kembali melakukannya di SMA N 1 Abuki, dengan maksud dan tujuan agar para siswa sekolah tempat kami lakukan pengkaderan anti Narkoba bisa lebih memahami akan pentingnya menjauhi dan menghindari yang namanya Narkoba, terang Firman Abadi S. Lanjut dia, selain dari pada itu siswa juga diharapkan dapat menjadi contoh dilingkungan sekolahnya, masyarakat  dan keluarganya, sehingga mereka dapat melakukan upaya pencegahan dini terhadap bahaya peredaran dan penyalah gunaan Narkotika dan obat-obatan, ungkap Firman Abadi. Iapun menghimbau kepada semua peserta Kader Anti Narkoba dari SMA N 1 Abuki bahwa, kami selaku pihak BNK Konawe menghimbau agar semua siswa yang jumlahnya sekitar 64 orang ini dapat menjadikan hal ini sebagai langkah untuk menghindari dan mencegah diri dan lingkungannya untuk terjerumus ke dalam lingkaran penyalahgunaan Narkoba. Mengingat Narkoba itu adalah penyakit yang sangat mematikan artinya suatu perbuatan yang melanggar hukum dan dapat mengakibatkan orang mati dan jika di proses hukum maka hukumannya juga minimal lima tahun, terangnya.

Selain itu Kepala BNK Konawe juga melakukan upaya pendekatan kepada seluruh siswa yang ikut kegiatan pengkaderan demi untuk lebih menciptakan situasi yang lebih rileks namun tetap serius. Bahkan Firman Abadi Saranani mengajak para siswa peserta Kader Anti Narkoba untuk meneriakkan yel-yel “Narkoba NO ! “Prestasi Yes ! dan hal itupun diikuti para siswa dan guru yang ada diruangan itu.

Setelah Kepala BNK Konawe memberikan arahan dan sambutannya dilanjutkan dengan pidato dan arahan serta penjelasan tentang hubungan Narkoba dengan kesehatan oleh Yobi Sanjaya,SKM. Saat memberikan penjelasannya Yobi Sanjaya mengatakan,” Pada hari ini saya bersama dengan rekan dari BNK Konawe bekerjasama dengan pihak sekolah ini sengaja datang untuk memberikan pengarahan dan pemahaman bagaimana dampak buruk yang namanya Narkoba serta bagaimana akibat yang ditimbulkannya, jelasnya. Lanjut dia, Narkoba itu sebenarnya tidak dilarang ketika digunakan dengan tepat seperti dibidang Kedokteran, digunakan untuk pembiusan orang yang akan di operasi, orang akan disunat dan lain-lain yang kesemuanya untuk kepentingan medis, jelasnya.

Yobi juga mengungkapkan ada tiga hal dampak negatif dari Narkoba yakni, Pertama, Stimulan artinya merangsang saraf pusat untuk berbuat negatif, kedua Defresa yaitu menekan saraf pusat untuk berbuat negatif dan ketiga Halusinogen (Halusinasi) yaitu menciptakan pemikiran yang seakan-akan mengajak dan memerintahkan memori saraf seseorang untuk melakukan tindakan negatif sehingga orang itu berbuat diluar kesadarannya. Yang pada akhirnya menjerumuskannya kepada ketergantungan akan Narkoba itu, perasaan orang yang sudah terkena efek negatif narkoba akan selalu mengalami ketiga hal diatas, jelasnya. Iapun menghimbau agar para siswa menjadi contoh teladan dimasyarakat dalam hal ini karena seorang yang sudah dikader diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk memberikan contoh di masyarakat dan lingkungannya sebagai orang yang anti Narkoba, terangnya dihadapan puluhan siswa dan guru. Sebelum kegiatan ini ditutup dilakukan tanya jawab dan dialog antara peserta kader dan para pemberi materi dari BNK dan Dinas Kesehatan sehingga peserta Kader di sekolah itu lebih jauh memahami akan dampak negatif dari Narkoba dan nampaknya siswa di sekolah SMA N 1 Abuki ini sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kepala BNK Konawe Firman Abadi Saranani bertekad untuk kedepannya dalam kegiatan semacam ini akan berusaha menghadirkan pihak BNN dari pusat mengingat BNK Konawe dalam waktu tak lama lagi akan menjadi suatu badan dibawah naungan pemerintah pusat (Vertikal) karena itu BNK Konawe selalu berupaya semaksimal mungkin mencapai tujuan dari program pemerintah daerah dan pusat sejak ia menjadi pimpinan di Badan ini selalu berupaya untuk melakukan sejumlah kegiatan yang merujuk kepada tujuan program pemerintah Konawe dan pusat yakni Konawe bebas Narkoba dan menciptakan generasi yang sehat tanpa Narkoba.(Redaksi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar