BNK Konawe Kaderisasi Anti Narkoba di SMA N 1 Abuki
Foto : Kepala Badan Narkotika Kabupaten
Konawe, Drs.Firman Abadi Saranani,M.Si saat menyerahkan sertifikat secara simbolis
kepada peserta kader anti narkoba di SMA N 1 Abuki (Atas) Foto : Bersama para pegawai BNK dan pihak SMA N 1 Abuki, Dinkes Konawe (Bawah) (Doc.Red)
Konawe,
Sultra Ekspress
Badan Narkotika Kabupaten Konawe (BNK)
dibawah kepemimpinan Drs.Firman Abadi Saranani,M.Si, Selasa (26/8) bersama tim
yang terdiri dari BNK, Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe melakukan pembentukan Kader Anti Narkoba
di SMA N 1 Abuki. Kegiatan ini di mulai pada pukul 10.00 wita dan selesai
sekitar pukul 12.30 wita yang diikuti oleh sekitar 64 siswa dan puluhan guru
serta pegawai dari BNK dan Dinas Kesehatan Konawe. Hadir dalam kegiatan
itu, Yobi Sanjaya,SKM bidang Promosi Kesehatan Dinkes Konawe, Kepala SMA N 1 Abuki Drs.Tasrin S dan sejumlah guru di sekolah itu. Kegiatan ini seyogianya dihadiri empat element yakni BNK Konawe, Dinas Kesehatan, Departemen Agama dan Kepolisian namun sayangnya dua instansi tak sempat hadir pada kegiatan itu yakni dari Kepolisian dan Depag.
Kegiatan itu diawali dengan sambutan Kepala Sekolah SMA N 1 Abuki, Drs.Tasrin S
dan dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari kepala BNK Konawe, penjelasan
dan materi dari Yobi Sanjaya,SKM bidang Promkes Dinkes Konawe dan terakhir dialog serta tanya jawab antara siswa dan pemateri dari BNK dan Dinas Kesehatan Konawe.
Kepala Sekolah SMA N 1 Abuki Drs.Tasrin S saat memberikan sambutannya mengatakan,” Pihak kami dari SMA N 1 Abuki sangat berterima kasih atas terlaksananya kegiatan pengkaderan anti narkoba ini karena itu merupakan salah satu program dari pemerintah Konawe dan pusat yang meninginkan Indonesia bebas Narkoba di tahun 2014 ini, ucapnya. Lanjut dia, SMA N 1 Abuki yang berdiri sejak tahun
2003 lalu yang sebelumnya adalah sekolah swasta kini memiliki siswa sekitar
kurang lebih dua ratus orang. Sekolah ini termasuk sekolah terfavorit di daerah
Kecamatan Abuki, namun dibalik itu sekolah kami ini masih memiliki sejumlah
kendala terutama dalam hal sarana dan prasarana, termasuk jumlah guru PNS yang
masih sedikit (7) orang, sehingga mau tidak mau kami harus menggunakan tenaga
pendidik Guru Tidak Tetap (GTT) untuk memberikan pembelajaran kepada siswa
sekolah ini,”jelas Tasrin.
Menurutnya, Kehadiran pihak BNK Konawe sangat berarti dan bersejarah buat sekolah itu, iapun kembali mengulangi rasa terima kesihnya kepada pihak BNK Konawe beserta rombongannya karena dengan adanya pengkaderan ini maka anak
siswa di sekolah itu dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana yang namanya
Narkoba. “Kami sangat berterima kasih atas kedatangan pihak BNK Konawe di
sekolah kami, mengingat selama ini sekolah kami memang mengharapkan kehadiran
pihak BNK Konawe terlebih lagi kehadiaran dari pihak BNK Konawe hari ini adalah
untuk melakukan pengkaderan anak siswa kami, tentunya dalam hal pengkaderan anti narkoba ini anak-anak didik kami dapat lebih mengetahui akan dampak buruk dari Narkoba itu sendiri, ungkapnya. Pengkaderan anak siswa di sekolah adalah suatu cara terbaik untuk memberikan pengetahuan kepada anak siswa tentang
Narkoba dan zat adiktif lainnya yang sejenis Narkoba itu, terangnya. Selain pengkaderan kami juga
merasa berterima kasih dengan kesediaan pihak BNK Konawe untuk memberikan
sertifikat kepada siswa yang dianggap berprestasi dan layak dalam kegiatan
pengkaderan ini,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Kepala Badan Narkotika Kabupaten
Konawe saat memberikan sambutannya mengatakan,” Program kami dari Badan
Narkotika Kabupaten Konawe dalam bulan Agustus 2014 ini memang kami
prioritaskan di lingkungan pelajar sekolah menengah atas, seperti yang lalu
kami telah lakukan pengkaderan di SMK N 1 Unaaha dan pada hari ini kami kembali
melakukannya di SMA N 1 Abuki, dengan maksud dan tujuan agar para siswa sekolah
tempat kami lakukan pengkaderan anti Narkoba bisa lebih memahami akan
pentingnya menjauhi dan menghindari yang namanya Narkoba, terang Firman Abadi
S. Lanjut dia, selain dari pada itu siswa juga diharapkan dapat menjadi contoh
dilingkungan sekolahnya, masyarakat dan
keluarganya, sehingga mereka dapat melakukan upaya pencegahan dini terhadap
bahaya peredaran dan penyalah gunaan Narkotika dan obat-obatan, ungkap Firman
Abadi. Iapun menghimbau kepada semua peserta Kader
Anti Narkoba dari SMA N 1 Abuki bahwa, kami selaku pihak BNK Konawe menghimbau agar semua
siswa yang jumlahnya sekitar 64 orang ini dapat menjadikan hal ini sebagai
langkah untuk menghindari dan mencegah diri dan lingkungannya untuk terjerumus
ke dalam lingkaran penyalahgunaan Narkoba. Mengingat Narkoba itu adalah penyakit yang sangat mematikan artinya suatu perbuatan yang melanggar hukum dan dapat mengakibatkan orang mati dan jika di proses hukum maka hukumannya juga minimal lima tahun, terangnya.
Selain itu Kepala BNK Konawe juga melakukan
upaya pendekatan kepada seluruh siswa yang ikut kegiatan pengkaderan demi
untuk lebih menciptakan situasi yang lebih rileks namun tetap serius. Bahkan
Firman Abadi Saranani mengajak para siswa peserta Kader Anti Narkoba untuk
meneriakkan yel-yel “Narkoba NO ! “Prestasi Yes ! dan hal itupun diikuti para
siswa dan guru yang ada diruangan itu.
Setelah Kepala BNK Konawe memberikan arahan
dan sambutannya dilanjutkan dengan pidato dan arahan serta penjelasan tentang
hubungan Narkoba dengan kesehatan oleh Yobi Sanjaya,SKM. Saat memberikan penjelasannya Yobi Sanjaya
mengatakan,” Pada hari ini saya bersama dengan rekan dari BNK Konawe
bekerjasama dengan pihak sekolah ini sengaja datang untuk memberikan pengarahan
dan pemahaman bagaimana dampak buruk yang namanya Narkoba serta bagaimana
akibat yang ditimbulkannya, jelasnya. Lanjut dia, Narkoba itu sebenarnya tidak
dilarang ketika digunakan dengan tepat seperti dibidang Kedokteran, digunakan
untuk pembiusan orang yang akan di operasi, orang akan disunat dan lain-lain
yang kesemuanya untuk kepentingan medis, jelasnya.
Yobi juga mengungkapkan ada tiga hal dampak
negatif dari Narkoba yakni, Pertama, Stimulan artinya merangsang saraf pusat
untuk berbuat negatif, kedua Defresa yaitu menekan saraf pusat untuk berbuat
negatif dan ketiga Halusinogen (Halusinasi) yaitu menciptakan pemikiran yang
seakan-akan mengajak dan memerintahkan memori saraf seseorang untuk melakukan
tindakan negatif sehingga orang itu berbuat diluar kesadarannya. Yang pada
akhirnya menjerumuskannya kepada ketergantungan akan Narkoba itu, perasaan
orang yang sudah terkena efek negatif narkoba akan selalu mengalami ketiga hal
diatas, jelasnya. Iapun menghimbau agar para siswa menjadi contoh teladan dimasyarakat
dalam hal ini karena seorang yang sudah dikader diharapkan dapat menjadi ujung
tombak untuk memberikan contoh di masyarakat dan lingkungannya sebagai
orang yang anti Narkoba, terangnya dihadapan puluhan siswa dan guru. Sebelum
kegiatan ini ditutup dilakukan tanya jawab dan dialog antara peserta kader dan para
pemberi materi dari BNK dan Dinas Kesehatan sehingga peserta Kader di sekolah
itu lebih jauh memahami akan dampak negatif dari Narkoba dan nampaknya siswa di
sekolah SMA N 1 Abuki ini sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kepala
BNK Konawe Firman Abadi Saranani bertekad untuk kedepannya dalam kegiatan
semacam ini akan berusaha menghadirkan pihak BNN dari pusat mengingat BNK
Konawe dalam waktu tak lama lagi akan menjadi suatu badan dibawah naungan pemerintah pusat (Vertikal) karena itu BNK Konawe selalu berupaya semaksimal
mungkin mencapai tujuan dari program pemerintah daerah dan pusat sejak ia menjadi pimpinan di Badan ini selalu berupaya untuk melakukan sejumlah
kegiatan yang merujuk kepada tujuan program pemerintah Konawe dan pusat yakni
Konawe bebas Narkoba dan menciptakan generasi yang sehat tanpa
Narkoba.(Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar