Sabtu, 12 April 2014

830 Petani Kolut Kebagian Premi Sertifikasi



Muhkamil (kiri) bersama kepala unit PT. Tanah Mas Celebes Indah Kolaka Utara, Syamsi Nur, berdiri didepan tumpukan karung bijih kakao bersertifikasi yang siap diekspor. Foto: GG/KN
Kolaka Utara, Sultra Ekspress

Sebanyak 830 petani kakao dari 30 kelompot tani di Kabupaten Kolaka Utara, mendapat pembayaran premi dari perusahaan pembeli kakao PT. Tanah Mas Celebes Indah (Ekong Grup). Totalnya mencapai Rp 676 juta. Premi tersebut dibayarkan atas komitmen perusahaan terhadap para petani yang telah mendapat sertifikasi dari lembaga sertifikasi khusus petani kakao.
Muhkamil, Sustainability Cocoa Manager PT. Tanah Mas Celebes Indah Makassar mengatakan, pembayaran premi ini baru pertama kali dilakukan di wilayah Sulawesi Tenggara. Premi diberikan sebagai penghargaan sekaligus memotivasi para petani agar lebih giat bekerja sesuai standar sertifikasi internasional. Sehingga dalam proses pembudidayaan kakao mengutamakan keselamatan kerja, pelestarian lingkungan, kesehatan makhluk hidup serta menghasilkan bijih kakao yang berkualitas.

"Selama ini banyak perusahaan yang menerapkan standar kakao bersertifikasi. Karena memang pembeli kakao dunia lebih mengutamakan kualitas kakao yang dibuktikan dengan sertifikasi dari lembaga independen. Tapi belum pernah ada yang memberikan premi kepada para petani atas sertifikasi yang diterima itu," kata Kamil yang ditemui di Kolaka Utara.

Kamil menjelaskan, premi sertifikasi dibayarkan dengan menaikkan harga beli kakao dari petani yang lebih tinggi dari harga pasaran. Nilainya Rp1000 per kilogram. Kemudian premi tersebut dibagi dua. Pertama untuk petani itu sendiri yang dibayarkan langsung pada saat membeli kakao senilai Rp700 per kilogram. Yang kedua untuk kelompok tani sebesar Rp300 per kilogram. Untuk premi kelompok, dibayarkan akumulasi setelah mencapai satu tahun.

"Kami melakukan sertifikasi di Kolaka Utara ini pada 2012 lalu selama sembilan bulan. Nanti pada Januari 2013 baru keluar sertifikasinya. Sejak petani memegang sertifikasi, kami sudah membeli kakao mereka lebih tinggi Rp1000 dari kakao tanpa sertifikasi. Untuk premi petani kami berikan langsung, sedangkan premi kelompok kami simpan sampai cukup satu tahun. Nah, Maret 2014 kita bayarkan premi kelompoknya, ini untuk tahap awal," jelas Kamil lagi.

Pada tahun 2013 lalu, PT.Tanah Mas Celebes Indah menargetkan 1700 ton pembelian. Namun ternyata target tersebut mampu dilampaui hingga mencapai 2225 ton dari 5000 hektar kakao. Tahun ini, perusahaan jual beli kakao itu menargetkan 5000 ton pembelian dari wilayah Kolaka, Kolaka Utara dan Konawe. Dengan jumlah petani 2350 petani dan luas areal kakao 8113 hektar. Target tersebut bertambah karena jumlah petani yang sudah bersertifikasi juga bertambah dari Kabupaten Kolaka dan Konawe termasuk areal produksinya.

Berdasarkan jumlah petani dan target produksinya, tahun ini perusahaan akan mengeluarkan premi hingga mencapai Rp5 miliar. Besaran tiap kelompoknya tergantung jumlah kakao yang dijual kepada perusahaan. Semakin banyak pemasukan, semakin banyak pula premi yang akan diterima oleh petani maupun kelompok tani. Untuk penggunaan dana premi di tiap kelompok, tergantung kesepakatan di kelompok masing-masing. Bisa jadi dana bergulir, bisa pula untuk pengembangan pertanian kakao anggota kelompok. (IS/AS/GG)