Jurnalis adalah seseorang
yang melakukan jurnalisme atau orang yang
secara teratur menuliskan berita (berupa
laporan) dan tulisannya yang dikirimkan/dimuat
di media massa secara teratur. Laporan ini
lalu dapat dipublikasi dalam media massa ,
seperti koran , televisi, radio , majalah , film
dokumentasi , dan internet .
yang melakukan jurnalisme atau orang yang
secara teratur menuliskan berita (berupa
laporan) dan tulisannya yang dikirimkan/dimuat
di media massa secara teratur. Laporan ini
lalu dapat dipublikasi dalam media massa ,
seperti koran , televisi, radio , majalah , film
dokumentasi , dan internet .
Semua orang
bisa menjadi jurnalis, namun tak semua orang bisa menjadi seorang jurnalis.
Kalimat ini terdengar sama oleh indra pendengar kita. Namun, dari sisi makna
keduanya memiliki arti yang berbeda.
Disinalah
peran seorang jurnalis atau lebih dikenal dengan wartawan memberikan informasi
kepada seluruh kalangan tentang adanya perbedaan ketika suatu berita terdengar
samar oleh telinga dijadikan faham karenanya.
Ketika suatu
berita tercium dengan sedap dijadikan enak untuk kemudian menjadi santapan
dalam kehidupan sehari hari.
Begitulah
istilah yang pastas untuk disandarkan kepada seorang pencari informasi yang
sejati. Meskipun badai harus mengepung, ombak seakan menggulung,bukit pun
harus di daki hingga lautan akan diseberangi demi mendapatkan suatu informasi
yang sedetail mungkin.
Setiap orang
memilki tujuan yang berbeda dalam melakoni suatu aktifitas kesehariannya
meskipun pekerjaannya itu sama, ini dikarenakan setiap orang memiliki persepsi
yang berbeda tentang suatu pekerjaan tersebut.
Contohnya,
banyak orang yang menjadi seorang pemimpin baik itu pemimpin suatu daerah
ataupan istansi dan birokrasi, dari pemimpin pemimpin tersebut tidak semuanya
memiliki tujuan yang sama. Ada yang katanya ingin memperjuangkan dan mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Dan hal semacam ini tidak semuanya diantara mereka
mempraktekkan apa yang telah dikatakan sebelumnya, sesuai dengan realita bahwa
ada diantara mereka justru melanggar Undang-undang hingga memperkaya diri lewat
jabatan tersebut.
Begitupulah
apa yang dirasakan oleh seorang jurnalis.
Ada diantara
mereka yang dalam menjalankan profesinya justru cenderung menjadikannya seorang
yang akan mendapatkan sesuatu dengan mudah, dan ada pula diantara mereka yang
menjadikan profesi jurnalis ini sebagai ajang percepatan dalam pembangunan dan
meningkatkan taraf pemahaman masyarakat tentang hakikat suatu hukum yang
sesungguhnya.
Lalu apa
yang dirasakan oleh sang wartawan sejati .....?
Profesi
sebagai seorang jurnalis atau wartawan ternyata bukanlah merupakan hal yang
gampang apalagi gampangan.
Begitulah
yang diungkapkan oleh beberapa wartawan indonesia. Berbeda dengan apa yang
dirasakan oleh seorang wartawan mudah yang berinisial A.M. Asal kolaka utara
kec batu putih desa puncak harapan dalam menjalankan profesinya. Ia
mengatakan bahwa menjadi seorang wartawan bukanlah cita citanya semasa
kecilnya, namun karena kondisi dalam lingkungan masyarakat terhadap kurangnya pemahaman
dan pengapresiasian terhadap hukum, banyaknya pelanggaran asusila serta
penyebaran wabah KKN yang terjadi dimana mana membuat ia ingin menjadi seorang
pewarta kabar demi perubahan yang lebih baik.
"Saya
menjadi seorang jurnalis atau wartawan bukan karena ini adalah cita cita saya.
Namun karena kecintaan saya kepada bangsa dan saudara yang sedara dan seiman
membuat saya semangat untuk mendapatkan pekerjaan ini." Kata Akbar
Sehingga
dalam perjuangan menggapai gelar wartawan harus dilalui dengan susah payah dan
tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Melaksanakan
pekerjaan sebagai wartawan sangat susah. Gimana tidak, sebelum atau proses saya
ingin menjadi wartawan itu dimulai pada saat saya menemukan di daerah saya
tidak ada media yang beredar secara kontinu. Kabar kabar yang di terima atau
koran yang dibaca adalah terbitan yang sudah berbulan bulan bahkan sudah
kadalwarsa. Padahal masyarakat juga butuh informasi yang akurat dan hangat
bahkan panas lebih utama. Sehingga untuk bisa jadi wartawan saya harus mencari
di internet tentang surat kabat yang bagus dan diminati oleh masyarakat, dan
saya temukan Sultra Ekspres.
Tidak hanya
sampai disitu. Saya kemudian menemui pimpinan media tersebut di kantor pusatnya
yaitu di kota unaha kabupaten konawe dengan mengendarai bis angkutan umum
dengan waktu tempuh 10 jam perjalanan." Sambungnya.
Dengan
melihat perjuangan seorang wartawan mudah ini. Maka kerjasama antara pihak
penegak hukum dan masyarakat harus semakin di pererat serta media harus
dijadikan oleh masyarakat sebagai mitra dalam pembangunan.
"Berhubung
dengan apa yang saya sudah katakan tadi maka, masyarakat yang memiliki jiwa
sosial harus memiliki media sebagai langganan tetap untuk mendapatkan informasi
yang aktual serta media juga akan menyalurkan aspirasi masyarakat agar lebih di
perhatikan" kata akbar.(A.M.Asri Akbar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar