Minggu, 07 September 2014

Kisah Perjuangan Menjadi Seorang Jurnalis



Jurnalis adalah seseorang
yang melakukan jurnalisme atau orang yang
secara teratur menuliskan berita (berupa
laporan) dan tulisannya yang dikirimkan/dimuat
di media massa secara teratur. Laporan ini
lalu dapat dipublikasi dalam media massa ,
seperti koran , televisi, radio , majalah , film
dokumentasi , dan internet .

Semua orang bisa menjadi jurnalis, namun tak semua orang bisa menjadi seorang jurnalis. Kalimat ini terdengar sama oleh indra pendengar kita. Namun, dari sisi makna keduanya memiliki arti yang berbeda.
Disinalah peran seorang jurnalis atau lebih dikenal dengan wartawan memberikan informasi kepada seluruh kalangan tentang adanya perbedaan ketika suatu berita terdengar samar oleh telinga dijadikan faham karenanya.
Ketika suatu berita tercium dengan sedap dijadikan enak untuk kemudian menjadi santapan dalam kehidupan sehari hari.
Begitulah istilah yang pastas untuk disandarkan kepada seorang pencari informasi yang sejati. Meskipun badai harus mengepung,  ombak seakan menggulung,bukit pun harus di daki hingga lautan akan diseberangi demi mendapatkan suatu informasi yang sedetail mungkin.

Setiap orang memilki tujuan yang berbeda dalam melakoni suatu aktifitas kesehariannya meskipun pekerjaannya itu sama, ini dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda tentang suatu pekerjaan tersebut.
Contohnya, banyak orang yang menjadi seorang pemimpin baik itu pemimpin suatu daerah ataupan istansi dan birokrasi, dari pemimpin pemimpin tersebut tidak semuanya memiliki tujuan yang sama. Ada yang katanya ingin memperjuangkan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dan hal semacam ini tidak semuanya diantara mereka mempraktekkan apa yang telah dikatakan sebelumnya, sesuai dengan realita bahwa ada diantara mereka justru melanggar Undang-undang hingga memperkaya diri lewat jabatan tersebut.

Begitupulah apa yang dirasakan oleh seorang jurnalis.
Ada diantara mereka yang dalam menjalankan profesinya justru cenderung menjadikannya seorang yang akan mendapatkan sesuatu dengan mudah, dan ada pula diantara mereka yang menjadikan profesi jurnalis ini sebagai ajang percepatan dalam pembangunan dan meningkatkan taraf pemahaman masyarakat tentang hakikat suatu hukum yang sesungguhnya.

Lalu apa yang dirasakan oleh sang wartawan sejati .....?
Profesi sebagai seorang jurnalis atau wartawan ternyata bukanlah merupakan hal yang gampang apalagi gampangan.
Begitulah yang diungkapkan oleh beberapa wartawan indonesia. Berbeda dengan apa yang dirasakan oleh seorang wartawan mudah yang berinisial A.M. Asal kolaka utara kec batu putih desa puncak harapan  dalam menjalankan profesinya. Ia mengatakan bahwa menjadi seorang wartawan bukanlah cita citanya semasa kecilnya, namun karena kondisi dalam lingkungan masyarakat terhadap kurangnya pemahaman dan pengapresiasian terhadap hukum, banyaknya pelanggaran asusila serta penyebaran wabah KKN yang terjadi dimana mana membuat ia ingin menjadi seorang pewarta kabar demi perubahan yang lebih baik.
"Saya menjadi seorang jurnalis atau wartawan bukan karena ini adalah cita cita saya. Namun karena kecintaan saya kepada bangsa dan saudara yang sedara dan seiman membuat saya semangat untuk mendapatkan pekerjaan ini." Kata Akbar
Sehingga dalam perjuangan menggapai gelar wartawan harus dilalui dengan susah payah dan tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Melaksanakan pekerjaan sebagai wartawan sangat susah. Gimana tidak, sebelum atau proses saya ingin menjadi wartawan itu dimulai pada saat saya menemukan di daerah saya tidak ada media yang beredar secara kontinu. Kabar kabar yang di terima atau koran yang dibaca adalah terbitan yang sudah berbulan bulan bahkan sudah kadalwarsa. Padahal masyarakat juga butuh informasi yang akurat dan hangat bahkan panas lebih utama. Sehingga untuk bisa jadi wartawan saya harus mencari di internet tentang surat kabat yang bagus dan diminati oleh masyarakat, dan saya temukan Sultra Ekspres.
Tidak hanya sampai disitu. Saya kemudian menemui pimpinan media tersebut di kantor pusatnya yaitu di kota unaha kabupaten konawe dengan mengendarai bis angkutan umum dengan waktu tempuh 10 jam perjalanan." Sambungnya.

Dengan melihat perjuangan seorang wartawan mudah ini. Maka kerjasama antara pihak penegak hukum dan masyarakat harus semakin di pererat serta media harus dijadikan oleh masyarakat sebagai mitra dalam pembangunan.
"Berhubung dengan apa yang saya sudah katakan tadi maka, masyarakat yang memiliki jiwa sosial harus memiliki media sebagai langganan tetap untuk mendapatkan informasi yang aktual serta media juga akan menyalurkan aspirasi masyarakat agar lebih di perhatikan" kata akbar.(A.M.Asri Akbar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar