Sabtu, 12 April 2014

Oknum TNI Tewas di Tebas Warga


Foto : Ilustrasi



Kolaka, Sultra Ekspress

Seorang oknum anggota TNI dari Kodim 1412 Kolaka yang bertugas sebagai Babinsa Kecamatan Watubangga, Kopda Mashuri Manter, dikabarkan tewas setelah bertarung dengan Jusman (42) warga Desa Mataosu Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka, Sabtu (12/4). Kopda Mashuri ditebas dengan menggunakan parang oleh Jusman pada bagian kepala dan tubuhnya hingga kehabisan darah dan tewas ditempat.
Selain oknum anggota TNI tersebut, seorang warga lainnya, Hare, juga ikut ditebas lengan dan kepalanya. Hingga kondisinya kritis dan dilarikan ke RS Benyamin Guluh Kolaka. Setelah kedua korbannya tewas, Jusman juga akhirnya dinyatakan tewas. Belum jelas penyebab kematiannya, sejumlah spekulasi dan kabar yang menyebar di kalangan masyarakat menyebutkan bahwa Jusman tewas tertembak.

Polres Kolaka membenarkan adanya pembunuhan yang terjadi pada Jumat (11/4), sekitar pukul 15.00 Wita tersebut. Namun pihak kepolisian belum mau menyebutkan motif dibalik pembunuhan tragis itu. Bahkan penyebab kematian pelaku utama, Jusman, juga belum diungkap oleh polisi. Polisi hanya menyebutkan, Jusman adalah pelaku sekaligus korban.

Akibat peristiwa tersebut, puluhan anggota polisi dari Polres Kolaka, ditambah Brimob Polda Sultra dan anggota TNI dari Kodim 1412 Kolaka, turun ke TKP untuk mengamankan orang-orang yang diduga tersangka itu. Serta melakukan olah TKP.

Jasad Kopda Mashuri ditemukan di persawahan, sedangkan Hare ditemukan bersimbah darah dengan luka di tubuh, di kebun yang tidak jauh dari jasad Mashuri. Sementara jasad Jusman juga ditemukan tidak jauh dari jasad kedua korbannya.

"Kami masih olah TKP dan melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini. Dan saat ini polisi telah mengamankan delapan orang. Mereka ini berada di TKP pada saat kejadian dan berteman dengan Jusman. Kami belum menetapkan sebagai tersangka atau hanya saksi," ungkap Kabag Humas Polres Kolaka, AKP Nazaruddin, Sabtu (12/4), di Mapolres Kolaka.

Jenazah Kopda Mashuri dan Jusman saat ini telah dimakamkan di kampung halaman masing-masing, Sabtu (12/4), yakni di Kecamatan Toari dan Watubangga. Sementara Hare kondisinya masih kritis dan kini dirawat di rumah sakit.

"Untuk keterangan lebih lengkapnya, nanti kita tunggu penjelasan dari Kapolres sendiri dan Dandim Kolaka. Mereka sedang ke TKP untuk ikut olah TKP dan menghadiri pemakaman. Yang jelas kasus ini tidak ada hubungannya dengan Pemilu," tandas Nazaruddin di ruang Humas Polres Kolaka.(Sofyan)

Gerindra Kuasai Kursi DPR RI di Kolaka, Haerul Saleh Dominasi Perolehan Suara







Partai Gerindra
Kolaka, Sultra Ekspress

Pleno penetapan perolehan suara di KPUD belum dilaksanakan, namun partai politik sudah saling mengklaim kemenangan. Hal itu didasarkan pada hasil penghitungan para saksi di TPS masing-masing. Termasuk di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur.
Untuk kursi DPR RI, Kabupaten Kolaka dikuasai oleh partai Gerindra dengan perolehan suara sekitar 31 ribu. Caleg nomor urut 3, Haerul Saleh alias Aco unggul diantara caleg separtainya yakni sekitar 27 ribu suara. Disusul dibawahnya caleg nomor urut 2 Eptati Kamaruddin.

Partai yang mengekor dibawah Gerindra adalah partai Golkar yang terpaut jauh dari Gerindra yakni sekitar 15 ribu suara. Sehingga tim pemenangan Haerul Saleh yakin akan mendapatkan kursi di senayan untuk wakil Kolaka. Perolehan ini bersaing dengan daerah lain di Sulawesi Tenggara yang juga suara Gerindra cukup signifikan.

Sementara untuk DPRD Provinsi, suara juga dikuasai oleh Gerindra, disusul PAN, Demokrat dan PDIP yang juga cukup ketat memperebutkan kursi DPRD Provinsi dari dapil Sultra V (Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur).

Sementara untuk DPRD Kabupaten Kolaka, kursi pimpinan dikuasai oleh PKS dengan perolehan lebih dari 12500 suara, disusul PPP, lalu PAN dan Gerindra yang juga saling kejar memperebutkan suara terbanyak. Namun hasil ini baru rekapitulasi sementara dari data para saksi di TPS.

"Untuk hasil resminya kita tunggu hasil pleno dari KPU. Sekarang ini sementara penyelesaian pleno di PPS dan PPK. Mudah-mudahan kita tetap dengan posisi itu sampai pleno di KPU," kata Jalil, tim pemenangan Haerul Saleh di Kabupaten Kolaka. (Red*/Sofyan/GG)

Sabtu, 05 April 2014

BOX Redaksi SULTRA EKSPRESS

Pendiri Perusahaan : Andi Jumawi.
Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi : Andi Jumawi.
Pimpinan Usaha          : Andi Muh.Haekal Putobu.
Konsultan Hukum      :  Abu Hanifa Pahege,SH.MH, Risal Akman,SH.,MH,
Dewan Redaksi : Andi Jumawi, Ramlan,SH, Mansur,S.Pd.,M.Pd, Indrawan,S.Sos.,M.Si, Abd Latif,SH, Andi Oddang,SH, Muh.Tang,SH.
Dewan Pembina/Penasehat : Abu Hanifa,SH.MH, Mansur,S.Pd, AKP H.Abd Rahim, Ramlan,SH
Andi Mallombassang.
Dewan Kehormatan   : Abu Hanifa Pahege,SH.MH, Ramlan,SH.Althor M Opusunggu,
Andi Syarifuddin, Andi Paggaru, Andi Pallawarukka.
Keuangan/Bendahara    : Marlina.
Penanggung Jawab    : Andi Jumawi.
Staf Redaksi                : AM Haekal.
Reporter                     : Erwin, Yanto Rahim
Koordinator Wilayah : Rustam, Moh.Hatta, Firmansyah, Irwan.M.
Biro/Perwakilan Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Tenggara
Perwakilan Kota Kendari      : Sultan
Perwakilan Kota Bau-Bau     : Arsyad
Kab.Konawe Utara                 : Abd Haris (Ka.Biro)
Kab.Konawe Selatan              : Andi Akrim (Ka.Biro)
Kab.Konawe Kepulauan        : Yanto (Ka.Biro) 
Kabupaten Kolaka                 : Melky (Ka.Biro)
Kab.Kolaka Utara                  : Asri Akbar (Ka.Biro)
Kab.Kolaka Timur                 : Andi Agus (Ka.Biro)
Kab.Bombana                         : Rudi (Ka.Biro)
Kab.Muna                               : La Ode Siba (Ka Biro)
Kab.Wakatobi                        : La Ode Utu (Ka.Biro)
Koresponden :
Kota Kendari             : Bobby, Widya Winarni
Kab.Konawe               : Tirman, 
Kab.Konsel                 : Alpiansyah
Kab.Konawe Utara    :Anwar. Aras
Kab.Kolaka                : Edy
Kab.Kolaka Timur    :
Sufirman
Kolaka Utara             : Dadang
Kab.Bombana            : Rudi, Andika
Kab.Muna                   : Lawengka
Kab.Wakatobi            : Sumardi
Grafis, Layouter        : Chimink
Diterbitkan oleh : CV.SULTRA EKSPRESS.Akte  Notaris : Achmad,SH Nomor : 02 Tanggal 3 Desember 2012. Telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Reg.Nomor : W25.1064.KH.12.12.Tahun 2012.
Alamat  Redaksi : Jl. Jenderal Ahmad Yani Unaaha Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara.
No. Telp. Redaksi  085 334 8888 420852 333399 42.
Harga Langganan: Rp 50.000,-/bln, luar kota  tambah ongkos kirim. Tarif  Iklan:  hitam putih Rp 7.500/mm/kolom, warna  Rp 15. 000/mm/kolom,  baris Rp 1. 500/baris, ekonomis  Rp 1.250. Percetakan : Sinar Offset (isi di luar tanggung jawab percetakan).  
Wartawan SULTRA EKSPRESS dalam menjalankan tugasnya dilengkapi dengan Kartu Tanda Anggota dan Surat Tugas yang masih berlaku, jika ada oknum yang mengatasnamakan Wartawan SULTRA EKSPRESS dan namanya tidak tercantum dalam BOX Redaksi diharap menghubungi Redaksi via sms 0853 34 8888 42, 085233339942 atau Segera Laporkan ke Kantor Polisi terdekat untuk menghindari hal-hal yang tak di inginkan.

Selasa, 01 April 2014

Bela Rakyat yang Raskinnya Dijual, Ketua BPD Diancam Dibunuh




Konawe, Sultra Ekspress
Prilaku Oknum Sekretaris Desa Olua'Ao (Imran) Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara sudah saatnya untuk ditindak tegas karena mengingat sejumlah pelanggaran yang telah dilakukannya sejak menjabat sebagai Sekdes Olua'Ao sudah tak bisa lagi di tolelir. Terlebih lagi setelah ia menjabat sebagai Kepala Desa setelah Sunoto Kepala Desanya minggat dari tanggung jawabnya sebagai Kepala Desa setelah berhasil menipu sejumlah warga dan membawa lari dana BSPS sebesar 42 juta rupiah.
Hal ini sangat sungguh sangat disayangkan jika tak segera ditindak lanjuti. Lebih parahnya lagi baru-baru ini Imran dilaporkan telah melakukan penjualan RASKIN dengan menilep bantuan sosial tersebut. Iapun disoroti namun justru mempelihatkan lagi arogansinya dengan mengancam akan membunuh Ketua BPD Desa Olua'Ao (Kadir-red). Hal ini sudah dilaporkan ke Polisi cerita Kadir,A.Ma kepada sejumlah wartawan di Polres Konawe.
Penyaluran Beras Miskin (Raskin) di Desa Olua’Ao Kecamatan Tongauna, Konawe bermasalah. Masyarakat setempat menduga jika jatah beras buat mereka justru diperdagangkan oknum Sekretaris Desa setempat bernama Imran. Gara-gara ulahnya itu, ia dilaporkan ke polisi oleh perangkat desa lainnya. Masalahnya, pelaporan itu malah membuat kasus baru karena sang pelapor diancam akan dibunuh. Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Olua’Ao Kadir bercerita jika di desanya punya jatah 518 sak beras. Tapi belakangan ia menerima laporan jika masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan haknya. Setelah ditelusuri, ada 60 sak yang dijual dengan harga Rp 72.500 per-sak.
Beberapa warga mengumpulkan tanda-tangan untuk meminta oknum perangkat desa itu bertanggung jawab dan segera membagikan secara rata raskin kepada masyarakat.

“Masyarakat juga sudah melaporkan persoalan ini kepada aparat kepolisian,” ungkap Kadir.

Tapi, laporan itu justru jadi bumerang bagi sang Ketua BPD. Ia mendapat short message Service (SMS) bernada ancaman dari nomor ponsel oknum perangkat desa itu. “Sebarkan terus tanda-tangan kepada warga, makan memang sebelum saya bunuh,” kata Kadir mengutip SMS bernada ancaman yang diterimanya itu.
Merasa nyawanya terancam, Kadir yang juga Kepala SD N 2 Olua’Ao tersebut, kemudian kembali melapor dengan pasal pengancaman. Apalagi, sejak masuk SMS ancaman tersebut, keluarganya menjadi was-was. “Masa hanya persoalan memperjuangkan kepentingan masyarakat mendapatkan hak-haknya, saya malah diancam seperti ini,”katanya. (Red*)